Skip to Content
Loading
MTsN 3 Lebak
MTsN 3 Lebak
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Wujudkan Sekolah Adiwiyata, MTsN 3 Lebak Gaungkan Gerakan Ramah Lingkungan

Lebak – MTsN 3 Lebak terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan dengan menggaungkan berbagai program ramah lingkungan yang sejalan dengan visi Sekolah Adiwiyata. Program ini tidak hanya menjadi sebuah kewajiban, melainkan telah menjadi budaya positif yang mengakar di lingkungan madrasah.

Kegiata Makan Sisang Bersama


Sekolah Adiwiyata Sebagai Gerakan Nasional

Program Sekolah Adiwiyata merupakan salah satu bentuk implementasi pendidikan lingkungan hidup yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuannya adalah menciptakan sekolah yang peduli serta berbudaya lingkungan, sehingga mampu mencetak generasi penerus bangsa yang memiliki kesadaran ekologi tinggi.

MTsN 3 Lebak sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Lebak menyadari pentingnya keterlibatan sekolah dalam gerakan ini. Kepala MTsN 3 Lebak menegaskan bahwa madrasah memiliki tanggung jawab moral untuk tidak hanya mencetak siswa yang unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter religius, berakhlak mulia, serta peduli terhadap kelestarian alam.

Visi Ramah Lingkungan MTsN 3 Lebak

Dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata, MTsN 3 Lebak menetapkan visi lingkungan, yakni “Mencetak Generasi Religius, Cerdas, Berkarakter, dan Berbudaya Lingkungan”. Visi tersebut menjadi acuan dalam setiap program yang dijalankan. Madrasah berupaya agar setiap siswa memiliki kesadaran sejak dini mengenai pentingnya menjaga alam, memanfaatkan sumber daya secara bijak, serta menghindari perilaku yang merusak lingkungan.

Langkah konkret yang ditempuh antara lain:

  1. Pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

  2. Penanaman pohon dan penghijauan di area sekolah.

  3. Program Bank Sampah Madrasah.

  4. Pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.

  5. Pembiasaan membawa tumbler atau botol minum pribadi.

  6. Kegiatan Jumat Bersih yang melibatkan seluruh warga sekolah.

Semua program tersebut bukan sekadar simbolis, melainkan sudah menjadi aktivitas rutin yang diikuti oleh siswa, guru, serta tenaga kependidikan.

Pendidikan Lingkungan Terintegrasi dalam Pembelajaran

Keistimewaan MTsN 3 Lebak adalah mengintegrasikan nilai-nilai kepedulian lingkungan dalam proses pembelajaran. Guru tidak hanya mengajarkan mata pelajaran sesuai kurikulum, tetapi juga menyelipkan nilai religius dan lingkungan. Misalnya, guru IPA mengaitkan materi ekosistem dengan kewajiban manusia sebagai khalifah Allah untuk menjaga bumi. Guru Akidah Akhlak menekankan pentingnya sikap amanah dalam mengelola alam, sementara guru IPS membahas keterkaitan pembangunan dengan kelestarian lingkungan.

Dengan demikian, siswa tidak hanya menerima teori, tetapi juga melihat langsung praktik menjaga lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yang menjadi ciri khas madrasah: memadukan nilai religius dengan tanggung jawab sosial-ekologis.

Kegiatan Nyata di Lapangan

Sejumlah program nyata telah dilaksanakan di MTsN 3 Lebak, antara lain:

  • Gerakan Menanam Pohon
    Setiap siswa baru diwajibkan menanam pohon sebagai simbol komitmen menjaga lingkungan. Pohon tersebut dirawat hingga tumbuh besar, sehingga siswa memiliki ikatan emosional dengan tanaman yang mereka tanam.

  • Program Jumat Bersih
    Setiap Jumat pagi, siswa bersama guru melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan kelas, mushola, taman, hingga halaman sekolah. Kegiatan ini menumbuhkan kebersamaan dan rasa tanggung jawab.

  • Bank Sampah Madrasah
    Sampah plastik yang dikumpulkan siswa tidak langsung dibuang, melainkan dipilah dan disetorkan ke bank sampah. Hasil penjualan sampah anorganik digunakan untuk mendukung kegiatan sosial madrasah.

  • Hemat Energi dan Air
    Siswa dibiasakan mematikan lampu dan kipas angin saat tidak digunakan serta menutup kran dengan benar. Hal ini menjadi kebiasaan kecil namun berdampak besar terhadap penghematan energi dan sumber daya air.

Peran Guru dan Tenaga Kependidikan

Peran guru sangat penting dalam mewujudkan budaya lingkungan di madrasah. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga teladan. Dengan membiasakan diri tidak membuang sampah sembarangan, membawa botol minum, serta aktif dalam kegiatan kebersihan, guru memberikan contoh nyata bagi siswa.

Tenaga kependidikan pun tidak ketinggalan. Petugas kebersihan, tata usaha, hingga satpam berkolaborasi menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan ramah lingkungan di MTsN 3 Lebak adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya siswa.

Dukungan Komite dan Orang Tua

Kesuksesan program Adiwiyata tidak lepas dari peran serta orang tua dan komite madrasah. Orang tua mendukung dengan membiasakan anak-anak membawa bekal dan botol minum sendiri, mengurangi penggunaan kantong plastik, serta terlibat dalam kegiatan penghijauan. Komite madrasah juga ikut mendorong pendanaan dan penyediaan fasilitas, seperti tong sampah terpilah, area taman, serta sarana kebersihan lainnya.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski sudah berjalan baik, program lingkungan di MTsN 3 Lebak masih menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya adalah kesadaran sebagian siswa yang masih perlu ditingkatkan, keterbatasan sarana pengelolaan sampah, serta kebutuhan akan inovasi baru agar gerakan ramah lingkungan tetap menarik bagi siswa.

Penutup

Gerakan ramah lingkungan di MTsN 3 Lebak merupakan bukti nyata bahwa madrasah mampu menjadi pionir perubahan dalam mencetak generasi peduli lingkungan. Melalui program Adiwiyata, siswa tidak hanya diajarkan teori tentang pentingnya menjaga alam, tetapi juga dilatih secara langsung melalui tindakan nyata.

Dengan semangat kebersamaan, seluruh warga madrasah optimis MTsN 3 Lebak dapat terus menjadi sekolah yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik dan religius, tetapi juga menjadi teladan dalam menjaga kelestarian lingkungan. 

Berbagi

Postingan Terkait

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?